top of page
—Pngtree—bottom black shadow overlay gradient_7273428_edited.png
logo acs.png

AYO CEGAH STUNTING

TENTANG STUNTING
Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak.

Penyebab utama dari stunting adalah malnutrisi pada ibu hamil dan kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak. Banyak yang tidak menyadari bahwa tinggi pendeknya anak bisa menjadi tanda adanya masalah gizi kronis.  Stunting merupakan masalah kesehatan yang sudah ada sejak lama. Kondisi ini disebabkan oleh gizi buruk, terserang infeksi berkali-kali, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah. Namun, penyebab stunting yang paling banyak adalah karena kekurangan gizi. 

Perlu diingat bahwa anak pendek belum tentu mengalami stunting. Namun anak yang mengidap kondisi ini pasti berperawakan pendek. Anak dengan asupan gizi terbatas sejak kecil dan telah berlangsung lama berisiko mengalami pertumbuhan yang terhambat.
DAMPAK STUNTING
Stunting adalah gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi, di mana dalam jangka pendek dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme, dan pertumbuhan fisik pada anak. Sementara, dalam jangka panjang, dampak stunting adalah sebagai berikut:
  • Kesulitan belajar.
  • Penyakit jantung dan pembuluh darah.
  • Kemampuan perkembangan kognitif menurun.
  • Meningkatkan risiko obesitas pada anak.
  • Daya tahan tubuh melemah sehingga mudah terinfeksi penyakit.
PENCEGAHAN STUNTING
Stunting adalah suatu kondisi gangguan pertumbuhan pada anak yang dapat dicegah. Ada beberapa cara mencegah stunting yang dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa upaya berikut ini:
  • Memastikan anak makan buah dan sayur yang sehat.
  • Mencukupi asupan gizi sejak pembuahan sel telur hingga anak berusia 2 tahun.
  • Memberikan ASI eksklusif hingga bayi berumur 6 bulan.
  • Mengusahakan anak mendapatkan imunisasi lengkap.
STUNTING DI INDONESIA
Menurut WHO, suatu negara dikatakan memiliki masalah stunting bila kasusnya mencapai angka di atas 20%. Sementara, di Indonesia, berdasarkan data Kemenkes angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 21,6% berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, walaupun terjadi penurunan dari tahun sebelumnya yaitu 24,4% tahun 2021, namun masih perlu upaya besar untuk mencapai target penurunan stunting pada tahun 2024 sebesar 14%. sehingga termasuk dalam masalah yang perlu ditangani.
ROTARY MELAWAN STUNTING
bottom of page