top of page

Sanny Suharli: Mengubah Dunia dengan Aksi, Bukan Sekadar Niat


Di balik sosok yang tenang dan bersahaja, Sanny Suharli menyimpan semangat besar yang telah ia bawa selama lebih dari 35 tahun dalam pengabdiannya di Rotary International—sebuah organisasi global yang bergerak di bidang kemanusiaan.


Tahun 2024 menjadi tonggak penting dalam perjalanan hidupnya. Di tengah sorotan panggung pelantikan di Orlando, Florida, Amerika Serikat, Sanny resmi diangkat sebagai Gubernur Rotary Indonesia Distrik 3410 untuk periode 2025–2026. Dengan peran ini, ia memimpin wilayah barat Indonesia yang luas, dari Yogyakarta hingga Aceh dan Kalimantan.


Namun, pencapaian ini tidak diraihnya dengan mudah. Sanny memulai perjalanannya dari nol, hanya berbekal satu hal: keinginan kuat untuk membantu sesama.


“Saya percaya bahwa tantangan terbesar manusia adalah dirinya sendiri. Jika kita tidak mau bergerak, tidak ada perubahan yang bisa kita lakukan,”ujarnya mantap. Prinsip sederhana itu menjadi fondasi dari setiap langkahnya dalam kerja-kerja sosial.

Dari MCK hingga Klinik Kelahiran: Infrastruktur Kemanusiaan yang Menyelamatkan Nyawa

Salah satu langkah awalnya di Rotary adalah menginisiasi pembangunan fasilitas MCK (Mandi, Cuci, Kakus) di daerah-daerah yang belum memiliki akses sanitasi layak.


“Saat itu, banyak orang masih buang hajat langsung ke sungai—kami menyebutnya ‘kakus helikopter’. Kami ingin mengubah itu,”kenangnya.

Tak berhenti di situ, bersama Rotary Club Australia, Sanny turut membangun Klinik Bidan Desa di Medan, yang beroperasi antara tahun 1993 hingga 1997. Klinik ini berperan besar dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi, dengan memberi akses layanan kesehatan yang sebelumnya hanya bisa diimpikan oleh banyak keluarga kurang mampu.


“Kami ingin para ibu melahirkan dengan aman, bukan lagi bergantung pada dukun bersalin yang penuh risiko,” katanya.

Dari pembangunan fasilitas sanitasi hingga kesehatan ibu dan anak, semua program tersebut tumbuh sejalan dengan tujuh fokus utama Rotary International: air bersih dan sanitasi, kesehatan ibu dan anak, melawan penyakit, pendidikan, pembangunan ekonomi, lingkungan, dan perdamaian.


Rotary dan Perang Melawan Polio

Salah satu kontribusi terbesar Rotary International adalah dalam upaya memberantas polio di seluruh dunia. Sanny menyoroti komitmen luar biasa organisasi ini yang setiap tahun menyumbangkan lebih dari 400 juta dolar AS untuk mendukung berbagai inisiatif, termasuk vaksinasi polio.


“Saya bersyukur, Indonesia kini bebas polio. Tapi perjuangan belum usai—di beberapa negara Afrika, polio masih menjadi ancaman. Rotary tetap teguh dalam misinya agar setiap anak bebas dari penyakit ini,”ujarnya tegas.

Tantangan Terbesar: Kesadaran, Bukan Dana

Menurut Sanny, keterbatasan dana bukanlah penghalang utama dalam aksi kemanusiaan. Yang jauh lebih menantang adalah menggerakkan hati dan kesadaran manusia.


“Kita sering lupa bahwa kebahagiaan sejati datang dari memberi,”katanya. Ia menceritakan momen mengharukan ketika warga desa menangis bahagia saat pertama kali menikmati air bersih.“Itu adalah kebahagiaan yang tak ternilai.”

Anak Muda, Saatnya Bergerak

Sanny sangat percaya pada kekuatan generasi muda dalam membawa perubahan. Ia mengajak anak-anak muda untuk mulai terlibat dalam komunitas sosial.

“Kalau Anda hanya sibuk dengan diri sendiri, dunia tidak akan berubah. Bergabunglah. Entah itu Rotary atau organisasi lain—yang penting, bergeraklah bersama,”ajak Sanny penuh semangat.

Mimpi Baru: Air Bersih untuk Semua

Kini, Sanny dan Rotary tengah mengembangkan proyek besar: memperluas akses air bersih bagi seluruh rakyat Indonesia. Ia menyoroti kondisi ironis di ibu kota sendiri.


“Hanya 70% warga Jakarta punya akses air bersih dari PDAM. Sisanya harus beli atau gali sendiri. Bayangkan, dengan UMR Rp5 juta, bagaimana bisa membeli air minum berkualitas setiap hari?”tanyanya retoris.

Melalui kolaborasi dengan pemerintah dan organisasi lain, Rotary berusaha menjawab tantangan ini dengan solusi yang konkret.


Pesan untuk Generasi Penerus: Mulailah dari Sekarang

Sebagai penutup, Sanny menyampaikan pesan yang sederhana namun penuh makna—terutama bagi generasi muda:

“Banyak orang berpikir mereka harus kaya dulu baru bisa membantu. Padahal, berbagi itu tidak selalu soal uang. Bisa tenaga, ilmu, bahkan sekadar senyum dan kata-kata baik. Itu pun bisa mengubah hidup seseorang.”

Dengan tema besar Rotary tahun ini, “Unite for Good”, Sanny mengajak lebih banyak orang untuk bersatu dalam semangat kemanusiaan.

“Kalau kita bisa bersatu untuk kebaikan, dunia ini akan jadi tempat yang jauh lebih baik,”tutupnya dengan senyum penuh keyakinan.

 

Sanny Suharli: Changing the World Through Action, Not Just Intention


Behind his calm and humble demeanor, Sanny Suharli carries a powerful spirit that has fueled over 35 years of dedication to Rotary International—a global humanitarian organization committed to creating positive change.


The year 2024 marked a major milestone in his journey. At a formal inauguration in Orlando, Florida, USA, Sanny was officially appointed as the District Governor of Rotary Indonesia District 3410 for the 2025–2026 term. In this role, he leads a vast region covering Western Indonesia—from Yogyakarta to Aceh and Kalimantan.


But his path to this point was far from easy. Sanny started from scratch, driven by one simple yet profound desire: to help others.


“I believe the greatest challenge a person faces is themselves. If we’re unwilling to move, then no change will happen,”he said. That mindset has been the foundation of every step he has taken in his humanitarian work.

From Sanitation Facilities to Rural Clinics: Infrastructure That Saves Lives

One of Sanny’s earliest initiatives with Rotary was building public sanitation facilities (MCK: mandi, cuci, kakus—bathing, washing, toilet) in areas that lacked proper hygiene infrastructure.


“Back then, many people still used what we called ‘helicopter toilets,’ basically defecating directly into rivers. We wanted to change that,”he recalled.

Not stopping there, he partnered with Rotary Club Australia to build a Midwife Clinic in Medan, operating from 1993 to 1997. The clinic significantly helped reduce maternal and infant mortality rates by providing access to proper healthcare.


“Before that, many women gave birth with traditional midwives under risky conditions. We wanted to ensure they had safe, proper care,”he explained.

These programs have continued to evolve, aligned with Rotary International’s seven key areas of focus: clean water and sanitation, maternal and child health, disease prevention, basic education and literacy, economic development, environmental protection, and peace and conflict prevention.


Rotary’s Fight Against Polio

One of Rotary International’s greatest global contributions has been in the fight to eradicate polio. Sanny highlighted Rotary’s long-standing commitment, donating over $400 million annually to humanitarian initiatives, including polio vaccination.


“I’m grateful that Indonesia is now declared polio-free. But in some African countries, it’s still a real threat. Rotary remains committed to ensuring every child in the world is safe from this disease,”he affirmed.

The Real Challenge: Awareness, Not Funds

According to Sanny, the greatest challenge in humanitarian work is not a lack of funding—but a lack of awareness and willingness to act.


“We often forget that true happiness comes from giving,”he shared. He recalled emotional moments when villagers cried with joy upon receiving clean water for the first time.“That kind of happiness is priceless.”

A Call to Youth: Get Involved

Sanny strongly believes in the power of young people to drive change. He encourages youth to become involved in social communities.


“If you only focus on yourself, the world will never change. Join a caring community—whether it’s Rotary or another group. Together, we can do so much more,”he urged.

A New Dream: Clean Water for All

Currently, Sanny and Rotary are spearheading a major initiative: expanding access to clean water across Indonesia. He pointed out the ironic situation in the nation’s capital.


“Only 70% of Jakarta residents have access to clean water through PDAM. The rest still rely on sources that aren’t always safe. Imagine trying to afford clean bottled water every day on a minimum wage of Rp5 million. How is that sustainable?”he questioned.

To address this, Rotary is working closely with the government and other organizations to expand clean water infrastructure for underserved communities.


A Message for the Next Generation: Don’t Wait to Do Good

As someone who has walked a long path in humanitarian service, Sanny has a heartfelt message for the younger generation: don’t wait to start doing good.


“Many people think they need to be rich first before they can help. That’s not true. Giving isn’t only about money—it’s also about your time, your skills, and your compassion. Even a smile or kind words can change someone’s life,”he said.

With “Unite for Good” as Rotary’s global theme this year, Sanny hopes more people will join the movement for a better world.


“Unite for Good is a powerful motto. If we can work together, this world will be a much better place,”he concluded with a hopeful smile.

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating

ADVERTISE WITH US

2024 Rotary District 3410 | Channel 3410

bottom of page