Kita sering mendengar ungkapan, 'Tidak apa-apa kalau anggota sedikit, yang penting kualitas.' Tapi, kalau kualitas memang sudah baik, seharusnya kuantitas juga tumbuh, bukan? Mungkin inilah saatnya kita merefleksikan kembali alasan di balik hal ini.
Salah satu konsep penting yang perlu kita perhatikan adalah apa yang diistilahkan oleh PP Teja Widia dari RC Medan Talenta sebagai The Triangle of Sustainability. Pada dasarnya, keberlangsungan Rotary bertumpu pada tiga faktor utama yang saling terkait:
Resources – Membership: Anggota adalah sumber daya utama yang menjaga roda organisasi terus berputar.
Service Activities: Pelayanan kepada masyarakat adalah inti dari keberadaan Rotary.
Brand Identity – Public Image: Citra publik yang kuat membantu menarik lebih banyak anggota dan memperluas dampak positif kita.
Tanpa keseimbangan ketiga faktor ini, sulit bagi Rotary untuk terus berkembang. Kita harus ingat bahwa untuk mencapai keberlangsungan, ketiga elemen ini harus berjalan seiring dan saling mendukung."
Ketiga faktor ini saling terkait dan harus berjalan seiring agar Rotary bisa tumbuh dan bertahan. Namun, bagaimana jika kuantitas tidak mengikuti? Salah satu dampaknya adalah terjadinya districting. Districting adalah proses di mana sebuah distrik Rotary bergabung dengan distrik lain, biasanya karena jumlah anggota di distrik tersebut tidak lagi cukup untuk mendukung kelangsungan operasional yang mandiri. Dengan kata lain, ini adalah upaya untuk menjaga agar distrik tetap berfungsi meskipun sumber daya, khususnya anggota, menurun.
Lalu, apa salahnya jika terjadi districting? Kita perlu melihatnya dari kedua sisi, baik keuntungan maupun tantangannya.
Kelebihan dari Districting:
Sinergi sumber daya: Penggabungan distrik berarti sumber daya akan lebih banyak, baik dalam bentuk anggota, proyek pelayanan, maupun jaringan koneksi yang lebih luas. Ini bisa memperkuat dampak Rotary di area yang lebih besar.
Manajemen yang lebih efisien: Distrik dengan jumlah anggota kecil mungkin sulit untuk mempertahankan infrastruktur administrasi dan operasional yang efisien. Dengan penggabungan, beban ini bisa dibagi.
Dukungan finansial: Distrik yang lebih besar dapat memiliki anggaran yang lebih besar, memungkinkan lebih banyak inisiatif pelayanan dan proyek-proyek besar yang mungkin tidak dapat dijalankan oleh distrik kecil.
Peluang kolaborasi: Penggabungan distrik bisa membuka pintu bagi kolaborasi yang lebih besar antara klub-klub di wilayah yang berbeda, memperkaya pengalaman dan meningkatkan peluang pelayanan.
Kekurangan dari Districting:
Identitas lokal yang berkurang: Dengan penggabungan, mungkin akan ada tantangan dalam menjaga identitas lokal dari distrik yang lebih kecil. Kebanggaan wilayah mungkin menurun karena distrik baru mungkin dipimpin oleh seseorang dari luar wilayah asli.
Kompleksitas koordinasi: Distrik yang lebih besar mungkin menghadapi tantangan dalam hal koordinasi, terutama jika mencakup wilayah geografis yang lebih luas atau budaya yang berbeda-beda.
Kepemimpinan yang belum tentu dari kita: Setelah penggabungan, DG (District Governor) mungkin dipilih dari wilayah lain, yang berarti kendali atas distrik tersebut mungkin tidak lagi dipegang oleh perwakilan dari distrik asli. Ini bisa mengurangi perasaan kepemilikan dan kontrol lokal.
Perubahan dinamika organisasi: Klub-klub dari distrik yang lebih kecil mungkin merasa terpinggirkan atau tidak diperhatikan dalam struktur distrik yang lebih besar. Ada risiko klub-klub kecil tidak mendapatkan perhatian atau dukungan yang cukup.
Ayo, kita berkesinambungan! Ingat, branding itu penting. Di tahun 2024-25, saya mengusung pendekatan branding 'Rotary is Everywhere'. Dalam hal ini, Rotary hadir dalam dua aspek yang saling melengkapi: fisik dan hati.
Fisik, yang mewakili kuantitas, terlihat dari kehadiran nyata anggota kita di lapangan. Semakin banyak anggota yang terlibat, semakin meningkat pula jumlah pelayanan di komunitas, dan tentunya, kontribusi donasi untuk The Rotary Foundation (TRF) ikut bertambah.
Hati, yang melambangkan kualitas, menunjukkan bahwa setiap tindakan kita berlandaskan niat baik dan keikhlasan.
Pendekatan ini terdiri dari beberapa elemen:
Membership saya wakili dengan jargon 'Rotary is in the People', karena kuantitas anggota adalah fondasi Rotary.
Service activities disimbolkan dengan jargon 'Rotary is in the Action' dan 'Rotary is in the Move', yang menekankan pergerakan dan aksi nyata.
Sedangkan public image disampaikan dengan jargon 'Rotary is the Good Deeds' dan 'Rotary is the Heart', yang mencerminkan kualitas tindakan yang berasal dari hati.
Ketika kita menggabungkan kuantitas dan kualitas ini—anggota kita aktif di lapangan, pelayanan di komunitas meningkat, dan donasi untuk TRF berjalan seiring—maka kita menciptakan konsep 'Rotary is Everywhere'. Rotary ada di mana-mana, baik secara fisik melalui jumlah anggota, maupun dalam hati melalui kualitas tindakan kita.
Rotary is Everywhere: Between Membership Growth and the Challenges of Districting
We often hear the saying, "It’s okay if there are few members, what matters is quality." But if the quality is indeed good, shouldn't quantity also grow? Perhaps it is time for us to reflect on the reasons behind this.
One important concept we need to consider is what is referred to by PP Teja Widia from RC Medan Talenta as The Triangle of Sustainability. Essentially, the sustainability of Rotary relies on three interrelated factors:
Resources – Membership: Members are the primary resource that keeps the organization running.
Service Activities: Service to the community is at the core of Rotary's existence.
Brand Identity – Public Image: A strong public image helps attract more members and expand our positive impact.
Without a balance among these three factors, it is difficult for Rotary to continue to grow. We must remember that to achieve sustainability, these three elements must work in harmony and support one another. However, what happens if quantity does not follow? One of the consequences is the occurrence of districting. Districting is the process by which one Rotary district merges with another, usually because the number of members in that district is no longer sufficient to support independent operational sustainability. In other words, this is an effort to ensure that the district remains functional despite a decline in resources, particularly members.
So, what is wrong with districting? We need to examine this from both the advantages and the challenges.
Advantages of Districting:
Resource Synergy: The merging of districts means there will be more resources, both in terms of members, service projects, and a broader network of connections. This can strengthen Rotary’s impact over a larger area.
More Efficient Management: Districts with a small number of members may find it challenging to maintain efficient administrative and operational infrastructures. Merging allows this burden to be shared.
Financial Support: A larger district can have a greater budget, allowing for more service initiatives and larger projects that smaller districts may not be able to undertake.
Collaboration Opportunities: The merging of districts can open doors for greater collaboration among clubs in different regions, enriching experiences and enhancing service opportunities.
Disadvantages of Districting:
Reduced Local Identity: With a merger, there may be challenges in maintaining the local identity of the smaller district. Regional pride may diminish as the new district may be led by someone from outside the original area.
Coordination Complexity: Larger districts may face challenges in coordination, especially if they encompass broader geographical areas or diverse cultures.
Leadership Not Necessarily From Us: After the merger, the District Governor (DG) may be elected from another area, meaning control over that district may no longer be held by representatives from the original district. This can reduce the sense of local ownership and control.
Changes in Organizational Dynamics: Clubs from smaller districts may feel marginalized or overlooked within the structure of a larger district. There is a risk that smaller clubs do not receive adequate attention or support.
Let’s move towards sustainability! Remember, branding is important. In 2024-25, I am adopting the branding approach 'Rotary is Everywhere'. In this context, Rotary exists in two complementary aspects: physical and heartfelt.
Physical, representing quantity, is reflected in the tangible presence of our members on the ground. The more members who are involved, the greater the number of services in the community, and naturally, the contributions to The Rotary Foundation (TRF) will also increase.
Heart, symbolizing quality, demonstrates that every action we take is grounded in goodwill and sincerity.
This approach consists of several elements:
I represent membership with the slogan 'Rotary is in the People,' as the quantity of members is the foundation of Rotary.
Service activities are symbolized by the slogans 'Rotary is in the Action' and 'Rotary is in the Move,' emphasizing movement and real action.
Meanwhile, public image is conveyed through the slogans 'Rotary is the Good Deeds' and 'Rotary is the Heart,' reflecting the quality of actions that come from the heart.
When we combine these quantities and qualities—our members are active on the ground, service in the community increases, and donations to TRF proceed in tandem—we create the concept of 'Rotary is Everywhere.' Rotary is present everywhere, both physically through the number of members and in spirit through the quality of our actions.
Contributor:
DG Daniel Iman Surjadi
Rotary International District 3410
Comments